Sabtu, 19 April 2014

Konser Nyanyian Raya





Sejarah Oi

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Penggemar fanatiknya amat banyak tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals.
Mengenai logo Oi, Yayasan Orang Indonesia membuat lomba desain logo yang diikuti ratusan peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999 di kediaman Iwan fals, 

Desa Leuwinanggung No 19, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Setiap peserta maksimal membawa 2 buah karya logo Oi.
Dalam Lomba Desain Logo Oi terpilih 2 Logo Oi karya HiO Ariyanto dari Oi Bento House Solo sebagai Juara I dan II. Penentuan pemenang Lomba Logo Oi sebagai Juara I dan II ditentukan oleh para peserta Peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999 melalui polling dan pemilihan oleh semua peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999.
Logo Oi karya HiO Ariyanto yang mendapat Juara I, mulai 16 Agustus 1999 (bertepatan dengan Hari Jadi Oi) dipergunakan sebagai logo resmi Organisasi Penggemar Iwan Fals atau biasa disebut Oi. Selain itu, dalam Silaturahmi Nasional Oi 1999 Lagu “Oi” karya Digo Dzulkifli dari Oi Bandung terpilih sebagai Pemenang Lomba Cipta Lagu Mars Oi. Dan ditetapkan sebagai Lagu Mars Oi.


Sungkan Terjun ke Politik

Iwan Fals memiliki kharisma yang begitu besar. Tak hanya menjadi magnet bagi pencinta musik, tetapi juga tokoh nasional atau calon pemimpin di bidang politik.   
Konon kabarnya, disetiap pemilu, Iwan kedatangan tokoh politik untuk sekedar meminta dukungan suara dari massanya Iwan. Maklum, Iwan dianggap memiliki kharisma dan pengaruh kuat di 'akar rumput'.
Namun, terlepas benar atau tidak, Iwan tak mau mendukung partai politik manapun karena ia tak mau terjun ke politik.
"Saya biasa kok menerima (tokoh) siapa saja yang ingin bertamu. welcome aja. saya indipenden, tidak akan terlihat memihak pada siapapun," kata Iwan.
Iwan kembali menegaskan tentang sikap indipendennya. "Saya belum tertarik dengan dunia politik praktis. mengurusi dan latihan musik saja sudah membuat saya pusing," kata Iwan. 





Pada Pemilu 2014, tercatat dua tokoh politik yang mendatangi kediaman Iwan di kawasan Leuwinanggung, Depok, Jawa Barat yaitu Capres dari PDI Perjuangan Jokowi, dan tokoh di PKS yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Ahmad heryawan.
Kedatangan Jokowi dan Aher bertepatan dengan Iwan yang menggelar konser. Namun kedatangan mereka dalam waktu dan hari yang berbeda. 
Kedatangan dua tokoh partai itu, pun dinilai sebagaian kalangan sebagai bentuk untuk mencari dukungan. Walau pada kenyataannya, Aher  yang datang waktu itu, hanya ingin menikmati alunan musik Iwan Fals, yang sejak lama digandrunginya. Aher mengaku salah satu penggemar Iwan Fals.
Sedangkan Jokowi, mengatakan kepada publik lewat media, kedatangannya ke rumah Iwan, hanya sekadar silaturahmi. "Saya tidak punya target datang ke sini. hanya ingin tahu rumah bang Iwan dan ingin bersilaturahmi," kata Jokowi.

Ingin Membuat Konser Nyanyian Raya 

Iwan Fals memiliki mimpi untuk membuat konser Nyanyian Raya. Ia berniat membuat konser terbesar sepanjang hidupnya. Ia berharap konsernya nanti ditonton lebih dari 4 juta orang agar memecahkan rekor jumlah penonton yang pernah dipecahkan oleh penyanyi dunia seperti Rod Stewart.
"Konser Rod pernah ditonton 3,5 juta orang di pantai Copacabana. Ada juga konser di india yang ditonton sekitar 500 ribu orang," kata Iwan seperti dikutip C&R.
Iwan berharap ada pemodal yang mau ikut mewujudkan mimpinya. Ambisi Iwan membuat konser Raya adalah kepeduliannya terhadap nasib Bangsa. Ia ingin megingatkan kepada pemangku kepentingan negeri untuk mengelola negara dengan baik dan amanah.
Jika mimpinya terwujud, ia akan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang asli dengan 3 stansa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar