Partai Golkar mengusung Aburizal Bakrie sebagai kandidat Presiden RI pada Pemilu tahun 2014. Pria yang akrab disapa Ical ini sebelumnya sempat mencoba menjadi calon Presiden dari Partai Golkar pada tahun 2004. Saat itu, Ical bersaing dengan Wiranto, Prabowo Subianto, Akbar Tandjung, dan Surya Paloh. Konvensi tersebut dimenangkan oleh Wiranto.
Akankah pria yang pernah menjabat sebagai Menkokesra dan Menko Perekonomian ini berhasil menjadi Presiden masa jabatan 2014-2019? Berikut cerita singkat tentang sosok Ical.
Biografi
Aburizal Bakrie atau yang akrab disapa Ical adalah politikus dan pengusaha. Dia lahir di Jakarta pada 15 November 1946 dari keluarga pengusaha Achmad Bakrie yang berasal dari lampung. Ical adalah anak sulung Achmad Bakrie. Ical memiliki tiga adik yakni Roosmania Odi Bakrie, Indra Usmansyah Bakrie, Nirwan Dermawan bakrie.
Ical menikah dengan Tatty Mrnitriati dan dikaruniai tiga anak yaitu Anindya Novyan Bakrie, Anindhita Anestya Bakrie, dan Anindra Ardiansyah Bakrie.
Selepas menyelesaikan kuliah di Fakultas Elektro Institut Teknologi Bandung pada tahun 1973, Ical memilih fokus mengembangkan perusahaan keluarga. Ia memimpin Kelompok Usaha Bakrie dari tahun 1992 hingga 2004. Selama berkecimpung di dunia usaha, Ical juga aktif dalam kepengurusan sejumlah organisasi pengusaha.
Pria yang akrab disapa Ical ini terbukti mampu meneruskan bisnis sang ayah, dan bahkan makin sukses kala beliau memimpin. Pada tahun 1992, Aburizal Bakrie telah dipercaya untuk memegang banyak jabatan penting di Grup Bakrie antara lain direktur, wakil direktur utama, dan direktur utama. Di bawah pimpinannya, Grup Bakrie melebarkan sayap ke berbagai bidang seperti pertambangan, kontraktor, telekomunikasi, informasi, industri baja dan media massa.
Menurut analisis para ekonom, kepiawaian manajemen untuk melihat peluang dan waktu pengambilan keputusan menjadi kunci kesuksesan Bakrie. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pun pernah menyatakan kebanggaannya pada Ical karena ia adalah orang pribumi pertama yang mendapat titel orang terkaya di Indonesia.
Penghargaan dan Karier
Sebelum memutuskan meninggalkan karier di dunia usaha, ia menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) selama tahun 1999-2004.
Selama menduduki Ketua Umum KADIN, Ical telah berhasil menjadikan KADIN sebagai organisasi yang sangat berpengaruh terhadap kebijakan pemerintah. Pada masa kepemimpinan beliau, KADIN berhasil menuntaskan kasus penyelundupan gula, kayu, beras yang saat itu marak terjadi.
Hingga saat ini pun Ical masih lekat dengan image sebagai ketua KADIN meskipun telah lama turun dari jabatan itu. Selain di kancah bisnis dan politik, beliau ternyata juga pernah mengetuai Bidang Dana PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Indonesia) pada tahun 1985 – 1993.
Pada tahun 2004, Ical memutuskan untuk mengakhiri karier di dunia usaha setelah mendapat kepercayaan sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Bersatu. Kemudian, pada tanggal 7 Desember 2005, setelah dilakukannya penyusunan ulang kabinet, ia diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahtraan Rakyat.
Menurut daftar yang dirilis oleh majalah Forbes pada tahun 2007, Bakrie adalah orang terkaya di Indonesia. Bahkan menurut majalah Globe Asia pada tahun 2008, Bakrie adalah orang terkaya di Asia Tenggara. Namun krisis keuangan global pada tahun 2008 segera menjatuhkan peringkat Ical, dan pada tahun 2012 ia tidak lagi bertengger di daftar orang terkaya di Indonesia.
Pada 2009, ia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada tahun 2009. Waktu dan energinya pun tercurah untuk mengurus partai. Pada tahun 2012, ia ditetapkan sebagai calon presiden partai Golkar untuk pemilihan umum Prsdien tahun 2014.
Berikut berbagai daftar lengkap pengalaman Organisai Ical :
1. 2009 - 2014 Ketua Umum DPP Partai GOLKAR
2. 2004 - 2009 Anggota Dewan Penasehat DPP Partai GOLKAR
3. 2000 - 2005 Anggota Dewan Pakar ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia)
4. 1999 - 2004 Ketua Umum KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) periode II
5. 1996 - 1998 Presiden, Asean Chamber of Commerce & Industry
6. 1996 - 1997 International Councellor, Asia Society
7. 1994 - 1999 Ketua Umum KADIN periode I
8. 1993 - 1998 Anggota, Majelis Pemusyawaratan Rakyat ( MPR ) periode I
9. 1993 - 1995 Anggota Dewan Penasehat, International Finance Corporation
10. 1993 -1995 Presiden ASEAN Business Forum (d/h Institute of South East Asian Business) – periode II
11. 1991 -1993 Presiden ASEAN Business Forum (d/h Institute of South East Asian Business) – periode I
12. 1989 - 1994 Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia
13. 1988 - 1993 Wakil Ketua Umum, KADIN Bidang Industri dan Industri Kecil
14. 1988 - 1993 Anggota, Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) – periode I
15. 1985 -1993 Ketua Bidang Dana PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Indonesia
16. 1984 - sekarang Anggota, PartaI Golongan Karya
17. 1984 -1988 Wakil Ketua, Asosiasi Kerjasama Bisnis Indonesia – Australia
18. 1977- 1979 Ketua Umum, HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia)
19. 1976 -1989 Ketua Umum, Gabungan Pabrik Pipa Baja Seluruh Indonesia
20. 1975 Ketua Departemen Perdagangan HIPMI
21. 1973 - 1975 Wakil Ketua Departemen Perdagangan, HIPMI
Penghargaan
1. 2014 Penghargaam "Tokoh Lampung bidang Ekonomi" dari Pemerintah Provinsi Lampung
2. 2012 Penghargaan "Nugraha Karya" dari KADIN karena dianggap berhasil membesarkan nama KADIN selama kepemimpinannya
3. 2011 "Bintang Mahaputera Adipradana" dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
4. 1997 Penghargaan “ASEAN Business Person of the Year” dari the Asean Busines Forum
5. 1995 Pengharagaan “Businessman of the Year” dari Harian Republika
6. 1986 Penghargaan “The Outstanding Young People of the World” dari the Junior Chamber of Commerce
Tidak ada komentar:
Posting Komentar