Kegemaran Farah Quinn menemani sang ibu di dapur sejak kecil, membuatnya lebih senang mempelajari resep masakan ketimbang pelajaran sekolah. Meski sempat terhambat, keinginannya untuk menjadi seorang juru masak pun akhirnya terwujud. Farah menjadi juru masak terkenal. Tak di hanya di Indonesia, Farah juga tenar di Mancanegara.
Menjadi sosok terkenal, kehidupan pribadi Farah juga menjadi sorotan. Rumah tangganya yang dibina dengan Carson Quinn dilanda badai prahara. Farah Farah menggugat cerai suaminya, di pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 26 Maret 2014. Berikut kisah singkat Farah Quinn
Perjalanan Farah Quinn Menjadi Juru Masak
Farah Quinn terlahir dengan nama Farah Farhanah Quinn dari pasangan H. Ir. Fauzan Rahim (ayah) dan Nyanyu Rachmawaty (ibu). Meski berdarah Palembang, Farah lahir di Bandung pada 8 April 1980. Masa kecilnya lebih banyak dihabiskan di Sumatera. Sejak kecil Farah sudah memiliki bakat menjadi juru masak. Ia sering menemani ibunya di dapur.
Berdasarkan keinginan ayahnya, selepas SMA, Farah Quinn melanjutkan pendidikan di luar negeri. Ayahnya ingin Farah menjadi eksekutif muda yang sukses.
Keinginan ayahnya itu sebenarnya bertentangan dengan hati nurani Farah. Karena ia mengaku sejak kecil sudah jatuh cinta pada dunia kuliner dan bercita-cita menjadi seorang koki yang hebat. Namun, karena tak ingin mengecewakan sang ayah, Farah mengambil jurusan Keuangan di Indiana University of Pensylvania, Amerika Serikat.
Meski kuliah karena 'terpaksa', Farah dapat merampungkan pendidikannya hingga meraih gelar sarjana. Tapi keinginan ayahnya tak berhenti hingga gelar itu saja dan menganjurkan Farah untuk meneruskan studinya hingga ke jenjang S2.
Kali ini Farah berani menyuarakan apa yang sebenarnya menjadi cita-citanya. Farah memang mengaku tidak berminat untuk menjadi pekerja kantoran. Demi mengejar impiannya menjadi seorang ahli masak yang handal, ia terpaksa menolak permintaan sang ayah.
Ia ingin membuktikan kepada sang ayah jika pilihannya benar. Oleh karena itu, karier sebagai chef pun mulai dirintisnya dengan bekerja di Lydia's Pittsburgh, sebuah restoran Italia terkenal di Pittsburgh, Pennsylvania.
Karena merasa ilmu memasak yang dipelajarinya secara otodidak masih belum memadai, Farah pun kemudian mengambil kelas pastry di Pittsburgh Culinary Institute, mengambil keahlian khusus dalam bidang pastry atau kue-kue.
Usai menamatkan kuliahnya, ia hijrah dari Pittburgh ke Phoenix, Arizona dan bekerja di Arizona Biltmore Resort. Suatu ketika Farah berkesempatan untuk mengikuti World Pastry Championship. Lewat ajang tersebut, ia mendapat kesempatan emas untuk menimba ilmu kuliner pada chef Ewald Notter and Colette Peters.
Pada tahun 2003, ia membuka restoran sendiri "Camus" di Phoenix, Arizona. Restoran itu dianugerahi 4 bintang untuk masakan dan juga banyak penghargaan lainnya. Farah memperoleh banyak ketenaran. Gara-gara restorannya, nama Farah mulai tenar. Ia kerap tampil di beberapa koran dan majalah. "Camus" kemudian telah dijualnya.
Tahun 2005, keberuntungan membawa Farah dalam acara pertemuan G8 di Sea Island Georgia. Di bawah bimbingan Chef James Mullaney, ia menciptakan menu dessert yang spesial. Hidangan penutup itu disajikan untuk beberapa orang seperti Ibu Negara Laura Bush dan delegasi dunia lain.
Merintis Karier di Indonesia
Farah Quinn kembali ke Indonesia dan berniat memulai karier di negeri sendiri. Suatu hari ia menunjukkan portofolionya kepada Helmi Yahya. Presenter kondang itu tertarik dan kemudian mengajak Farah untuk tampil sebagai bintang tamu dalam sebuah acara.
Beberapa lama setelah itu Farah dihubungi oleh stasiun TV TransTV. Ia ditawari untuk membawakan sebuah acara masak-memasak. Farah mengiyakan. Farah Quinnn resmi membawakan acara "Ala Chef" di Trans TV sejak November 2008.
Sejak saat itu, Farah menjadi terkenal. Ia banyak mendapat tawaran bintang iklan dan lain sebagainya.
Pada tahun 2012, Farah menjadi pembawa acara The Big Break yang ditayangkan Asian Food Chanel. Di tahun yang sama, Farah didapuk menjadi duta in-Flight meal maskapai penerbanagan Air Asia.
Farah pun mengaku sangat berterima kasih kepada sang raja kuis yang telah memperkenalkan dirinya di industri pertelevisian. "Berkat Mas Helmi Yahya nama saya jadi dikenal banyak orang," kata Farah.
Farah bertemu Helmi Yahya pertama kali saat diajak seorang sahabatnya. Dari sahabatnya inilah, Helmi mengetahui latar belakang Farah yang jago masak. “Raja Kuis” tersebut pun mengajaknya tampil sebagai bintang tamu acara besutannya.
"Saya pertama kali tampil sebagai bintang tamu, kalau tidak salah acara “Gadis Pantene”. Kebetulan, saya sebagai juri masak yang harus mencicipi makanan," tambahnya.
Mulai dari situlah, perempuan berambut panjang ini perlahan sering tampil di televisi dan acara off air. Farah juga mulai diminta menjadi salah satu pembawa acara tayangan kuliner di salah satu stasiun televisi swasta.
"Awalnya, saya hanya ingin berlibur dan kebetulan diajak bertemu oleh orang dari salah satu televisi swasta. Saya tidak langsung mengiyakan tawaran tersebut," tuturnya.
Diakui pemilik nama asli Farah Fauzan Quinn ini, tawaran yang datang selalu dikomunikasikan dengan sang suami. "Kalau suami tidak mengizinkan, masak saya melangkah sendirian? Kan tidak sopan, karena saya sudah menikah. Puji syukur, suami saya memberikan jalan, makanya saya menerima tawaran sebagai host pada acara ‘Ala Chef’," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar