Rabu, 23 April 2014

Bersakit sakit Dahulu, Lalu Datang Cobaan Kemudian

Dengan modal  melucu, Bopak Castello berhasil menembus industri hiburan Tanah Air. Ia menjadi terkenal meski tidak bermodal tampang menawan. Perjuangannya menembus Industri hiburan hingga terkenal seperti sekarang, tentu bukan perkara mudah. Butuh perjuangan keras untuk meraih sukses. Siapa Bopak? berikut kisahnya

Perjuangan Menuju Sukses

Bopak Castello bernama asli Indrayana Bidwy. Ia lahir di Jakarta, 19 Mei 1967. Ia adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Semenjak SMP, dirinya dititipkan oleh orangtuanya di rumah bibinya di Depok, Jawa Barat. Karena sering bertengkar, ia memutuskan untuk kabur dari rumah bibinya dan memilih hidup mandiri.

"Daripada saya numpang sama saudara dimaki-maki nggak enak, akhirnya saya kabur. Namanya juga anak muda, masih mencari jati diri waktu itu. Maunya ya bebas," kisahnya.

"Tapi itu dulu ya. Sekarang bibi saya sudah meninggal. Saya sudah damai sama bibi sebelumnya. Sudah maaf-maafan. Jadi nggak ada permusuhan," sambungnya menjelaskan perkembangan yang terjadi.

Untuk bertahan hidup,  Bopak pindah dari satu tempat ke tempat lain.  Menumpang tinggal di rumah temannya, sampai nekat sewa rumah walau nggak punya uang. Ia menjalani pekerjaan apa saja. Yang penting, kata Bopak, tidak mengemis.
"Pernah diusir karena menunggak biaya sewa. Bagaimana nggak sedih itu dulu, baju seadanya kaos itu-itu saja. Makan nggak makan, nahan lapar. Tapi Bopak nggak pernah ngemis, nggak pernah cerita. Teman juga dulu nggak tahu kalau saya lapar," akunya.
Hidup Bopak serabutan. tidak jelas untuk menata masa depan. Sebagai pelarian, ia mabuk-mabukan dengan menenggak minuman keras hanya sekedar melepas penat hidup sebagai orang yang tak memiliki masa depan. "Saya dulu pemabuk. Minuman alkohol hampir setiap hari," katanya.
Sampai akhirnya, Bopak tersadar. Ia harus menata hidup meski hanya berbekal kepandaian dalam hal melawak. Ia pun beralih pergaulan dengan mendekati pelawak senior seperti grup 'Empat Sekawan, Aziz, Jojon, dan lain-lain.
Hidupnya mulai tertata. Apalagi setelah bertemu dengan  keluarga Yanuar A Saputra. Bopak diangkat anak oleh Yanuar dan ibu Yanuar. Ia pun hijrah ke Bogor di mana keluarga Yanuar tinggal. 
Selama tinggal dengan keluarga Yanuar, Bopak terus mengasah bakatnya menjadi pelawak. 
"Saya akhirnya hijrah ke Bogor, di sana tinggal sama orang yang sekarang jadi bapak dan ibu angkat saya, Januar A Saputra dan Ibu Yuniar. Saya banyak belajar juga sama pelawak-pelawak senior, dan terus mengembangkan bakat," kenangnya.

Sukses Pun Datang 


Singkat cerita, berkat tekad dan juga kemauan yang keras, anak keenam dari tujuh bersaudara itu pun meraih sukses. Di 2014 namanya melejit dengan banyak mengisi program hiburan di berbagai stasiun televisi.
Beberapa di antaranya, 'Tahan Tawa', dan 'Ada Ada Aja' di Global TV. Lalu 'Ceplas Ceplos' dan 'Opera Van Java' di Trans 7. Serta, 'Yuk Keep Smile' di Trans TV. Ia juga punya program sendiri yang akan tayang sebentar lagi di Trans 7 bernama 'Kamus Bopak'.

Sekarang pria yang hobi melukis itu mengaku merasa bahagia menikmati hasil keringatnya. Dari hidup susah, pemilik tinggi 150cm dan berat 50kg tersebut kini telah memiliki rumah, mobil, dan juga tabungan.

"Bersyukur saja sama semua amanah yang sudah Allah kasih. Buat saya yang penting, saya berdoa sama Allah supaya tetap diberi sehat," kat  pria yang berdarah Dayak, Kalimantan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar