Minggu, 07 September 2014

Gagal Ke Senayan, Di Calon Menjadi Walikota Depok



Nurul Arifin, Menyoal Tak Lolos ke Senayan

Sebelum Komisi Pemilihan Umum resmi mengumumkan hasil Pemilihan Legislatif,  Nurul Arifin yang menjabat sebagai wasekjen Partai Golkar pesimis bisa lolos ke Senayan. Prediksinya terbukti. Ia kala itu yakin tidak lolos ke Senayan dengan berbagai alasan kecurangan Pemilu. Nurul mengungkapkan, pemilu legislatif 2014 seperti perang di Suriah. Perang melawan saudara sendiri."Teman makan teman ibarat perang saudara. Pedang itu ibarat uang yang membabat habis saudaranya sendiri," ungkap Nurul.

Dia tak ingin mengatakan siapa yang bermain curang dengan politik uang sehingga dirinya kalah. dia juga tak mau menyebut apakah politik uang dilakukan oleh rekan separtainya. Nurul lebih meimilih legowo menerima kekalahan. "Saya terma dengan legowo. tapi tim saya tidak terima karena banyak kejanggalan," ucapnya.

Nurul yang berada di Dapil Jabar VII ini menjelaskan , kecurangan terjadi diduga dilakukan oleh KPUD. salah satunya surat yang diperjualbelikan dan formulir c6 yang harusnya asli, faktanya foto copy.
"KPU Pusat mungkin sudah benar dalam menjalankan mandat. tetapi di tingkat bawah bahwa oknum ini tidak bekerja sesuai sistem yang bagus," ucapnya.

Nurul Arifin, Kandidat Calon Walikota Depok

Nurul Arifin mengakui hingga saat ini pihaknya banyak menerima usulan dan permintaan dari beberapa kelompok masyarakat dan tokoh masyarakat Kota Depok agar dirinya maju menjadi calon Walikota Depok dalam Pilkada Kota Depok tahun 2015. Namun kata Nurul, dirinya menyerahkan semuanya kepada otoritas Partai Golkar, yang berwenang mengusung siapa calon yang maju dalam Pilkada Depok tahun depan. "Yang terpenting, saya siap jika memang itu sudah merupakan satu keputusan partai," kata Nurul. Karenanya Nurul meminta semua pihak yang berharap dirinya maju agar menunggu keputusan Partai Golkar.

Nurul menyatakan pada 2011 lalu, dirinya mengaku jauh lebih tertarik menjadi calon Wali Kota Depok dibandingkan menjadi Gubernur Jawa Barat.
"Saya gak ingin maju sebagai calon Gubernur Jabar. Mungkin kalau pun saya mau paling jadi Wali Kota Depok," katanya.
Nurul mengaku bercita-cita membangun Kota Depok sebagai salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang merupakan daerah penyangga ibu kota DKI Jakarta, agar menjadi lebih baik."Cita-cita saya adalah membangun Kota Depok, sebagai salah satu kota metropolis yang ideal, dan sama majunya dengan kota besar lainnya," kata Nurul.




Tampaknya, keinginan Nurul akan mendapat halangan dari internal DPD Partai Golkar Kota Depok. Nurul yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar ini, dianggap tak punya kontribusi apa-apa untuk Partai Golkar Depok serta konstituennya di sana. Sehingga, Nurul, berpeluang tak akan diloloskan menjadi kandidat Wali Kota Depok. Menanggapi hal itu, Nurul Arifin, mengaku sudah tahu adanya anggapan tersebut melalui pernyataan Ketua DPD Partai Golkar Depok, Babai Suhaimi, beberapa waktu lalu. Menurutnya itu hal yang biasa terjadi di internal partai. Yang terpenting, kata Nurul, dirinya kini tinggal menunggu ketetapan dan mandat dari Partai Golkar saja.
Saat ditanya bagaimana peluangnya menjadi calon yang diputuskan DPP Partai Golkar, Nurul mengaku belum tahu. "Belum tahu soal itu. Pilkadanya masih satu tahun lagi. Jadi apapun masih bisa terjadi," paparnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar