Jumat, 03 Januari 2014

Kisah Hidup Anak Tukang Kayu




Terlahir dalam keluarga miskin, tak membuatnya pasrah dengan keadaan.  Jokowi kecil tetap bekerja keras untuk meraih mimpi – mimpinya. Kegigihan dan semangatnya untuk maju, membuatnya menjadi orang nomor satu  di Jakarta. Ya, dia adalah Joko Widodo. 

Anak yang Pendiam
Joko Widodo yang kini popular dengan nama Jokowi lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961  dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. 
Jokowi kecil hidup dalam kemiskinan. Ayahnya hanyalah seorang tukang kayu biasa. Meski hidup jauh dari kecukupan, namun tak menyurutkan semangatnya untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi. 
Untuk keperluan sekolah dan uang jajan, Jokowi kecil terpaksa hidup mandarin sebelum waktunya. Jokowi kecil berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul. Bahkan diusianya yang baru mengijak usia 12 tahun ia sudah belajar untuk menjadi tukang gergaji  dan  membantu ayahnya menjadi tukang kayu. 


Berangkat ke sekolah, Jokowi tak seperti anak-anak lain yang ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk berjalan kaki. Menurutnya, Jokowi kecil juga memiliki kisah pedih kala rumahnya tergusur. Rumah petak sekaligus tempat usaha kayu ayahnya di daerah Cinderejo Lor, digusur dan dijadikan pusat jasa travel. 

Teman-teman Jokowi, mengatakan jika  Jokowi kecil adalah sosok pendiam, namun pandai bergaul. Banyak yang mengenal Jokowi sebagai orang yang selalu mengalah, untuk menghindari pertengkaran. Sikap tersebut diwarisi Jokowi dari kedua orangtuanya yang selalu mengajarkan makna ikhlas dan bertanggung jawab.
Menurut Sujiatmi, anaknya termasuk tekun belajar. Bahkan dia tidak perlu memaksanya untuk belajar. Dengan niat dan kemauannya sendiri, Jokowi rajin mempelajari buku-buku sekolah serta mengerjakan tugas dengan tepat waktu. "Jokowi adalah anak penurut yang tidak perlu dijewer, pasti dia belajar sendiri. Dia juga termasuk anak yang rajin salat dan lancar mengaji," katanya.

Mendapat Nama Jokowi


Setelah lulus dari SMA, Jokowi melanjutkan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Kesempatan itu dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya. Jokowi akhirnya meraih gelar insinyur pada tahun 1985. 
Setelah lulus, dirinya merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN. Kemudian ia kembali ke Solo dan bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, CV. Roda Jati. 
Setelah merasa cukup, pada tahun 1998, dirinya berhenti bekerja di CV tersebut dan memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang pernah ia miliki. Dengan kerja keras, ketekunan dan keuletan, akhirnya Jokowi yang memulai usaha dengan menjaminkan rumah kecil satu-satunya, akhirnya berhasil mengembangkan bisnisnya dan menjadi seorang eksportir mebel.
Menjadi pengusaha mebel, Jokowi bertemu dengan Micl Romaknan, pria bekebangsaan Prancis yang diketahui orang yang memberinya nama panggilan Jokowi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar