Karier Dewi Perssik di jagad hiburan terhitung beruntung, sama dengan nama Perssik yang disandangnya yang berarti pembawa keburuntungan. Padahal di awal karier, ia kerap mendapat kritikan dengan goyangannya. Ia juga kerap disebut sebut sebagai artis yang kerap mengundang sensasi dan kontroversi.
Sepertinya keberuntungan itu tak lagi berpihak kepadanya. Di tengah puncak popularitasnya, pedangdut yang kerap disapa Depe itu harus mendekam dalam penjara selama tiga bulan karena ulah yang dibuatnya. Berikut kisahnya.
Keberuntungan Dewi Perssik
Dewi Perssik lahir di Jember, Jawa Timur pada 18 Desember 1985 dengan nama lahir Dewi Murya Agung. Ia merupakan puteri dari H. Moch Aidil dan Hj. Sri Muna.
Depe mengenyam pendidikan hingga tamat Madrasah Aliyah yang setingkat SMA. Ia sekolah mulai dari SD hingga MAN di tanah kelahirannya, Jember.
Usai tamat sekolah, Depe mulai memasuki dunia hiburan dengan menjadi penyanyi dangdut. Ia mengelaurkan album perdana berjudul Bintang pentas pada 2003.
Perssik yang dipakai Depe sebagai nama belakang merupakan pemberian dari manajernya yang bernama Yogi. Nama itu diberikan demi mempermudah masyarakat mengingat dirinya. Tak hanya itu, di balik nama Perssik tersimpan makna yang dalam.Perssik menurut filosofi China adalah buah yang dipercaya oleh masyarakat China sebagai pembawa keberuntungan. Oleh karena itu Depe berharap, dengan menggunakan Persik sebagai nama belakangnya dapat membawa keberuntungan.
Saat terjun menjadi penyanyi dangdut, Depe mengaku belum mendapat bayaran tinggi. Sekali manggung, ia hanya dibayar Rp 30 ribu.
"Pertama kali itu bayaran saya 30 ribu mas, Itu sebenarnya pas-pasan banget ya. Belum aku sewa baju. Itu aku masih tampil di kampung aku di Jember," ujar Dewi.
Bagi Dewi, bayaran yang minim di awal karirnya adalah bagian proses menuju sukses. Yang penting, katanya, kepuasan masyarakat melihat pertunjukan yang diberikan olehnya.
"Buat aku pribadi, di dunia entertainment itu jangan lihat uangnya dulu. Tapi lihat bagaimana kita berusaha dan dilihat orang kita tuh bagus dan professional melakukan itu. Kita harus sungguh-sungguh tanpa kita meminta bayarannya berapa-berapanya dulu," katanya.
Usaha Depe akhirnya berbuah manis, sekitar tahun 2005 Dewi diboyong oleh Yogi ke Jakarta untuk tampil di acara Duet Maut di SCTV. kemudian tak lama TPI pun tertarik untuk menampilkan Dewi yang dikenal dengan Goyang Gergajinya. Kata Dewi saat itu bayarannya variatif antara Rp 700 ribu sampai Rp 2 juta sekali tampil
"Dia (Yogi) bilang, 'Dewi mau nggak nyanyi tapi budget nya masih 700 sampai 2 juta rupiah’, aku bilang mau. Dari situlah aku nyanyi dari panggung ke panggung yang lain," kenang Dewi.
Pastinya Depe merasakan lain saat menerima bayaran yang tinggi, apalagi tampil di stasiun TV? "Aku senang bisa langsung melesat karier aku di Jakarta. Tapi untuk saat itu bayarannya Rp. 2 juta untuk sekali manggung masih dianggap kuranglah, belum beli bajunya. Tapi modal saya disini semangat. Masyarakat antusias melihat saya itu motivasi bagi saya yang tidak bisa dibayar dengan apapun," tutur Depe
Nasib Depe semakin baik saat dirinya mendapat tawaran berakting di sinetron berjudul 'Mimpi Manis' pada 2006. Tawaran itu tak disia-siakan Depe. Melalui sinetron Mimpi Manis, namanya mulai terangkat di dunia hiburan. Ia pun terus mulai menghiasi layar kaca Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar