Peran banci adalah ciri khas Tessy di panggung, dengan kosmetik tebal, bibir monyong, cincin akik bermata besar yang memenuhi setiap jari tangannya, serta logat khasnya. Tessy juga sering menggoda artis wanita lainnya yang sepanggung dengannya. Gaya banci kali pertama dipakai sewaktu berperan sebagai hansip ia berimprovisasi spontan untuk menghidupkan suasana dengan bertingkah kemayu. Karena sukses, sejak itu peran banci selalu dipakai dalam setiap pementasan. Selain itu, dia sering memplesetkan sendiri namanya menjadi Tessy Ratnasari, Tessy Kaunang, Tessy Lupita Jones, Tessy van lontong dan sebagainya.
Namun, di luar panggung, Tessy adalah pria sejati. Ia sudah memiliki anak dan istri. Bahkan ia sempat bergabung di pasukan elit Angkata laut Indonesia. Tessy adalah anggota KKO TNI Angkatan Laut (sekarang Korps Marinir) untuk operasi pembebasan Irian Barat pada tahun 1961-1963.
“Dulu menjelang 1960 aku merantau Mas, tanpa memberi kabar ibuku. Lha trus, tahun 1960 gabung sama militer. Tahun 1961 aku resmi jadi anggota KKO Angkatan Laut, kalau sekarang namanya marinir. Aku pernah ikut operasi pembebasan Irian Barat juga waktu masih di KKO,” kata Tessy.
Pulang kampung berniat ingin membanggakan orangtua karena sudah berhasil menjadi anggota KKO, justru membuat Tessy keluar jadi tentara dikarenakan ibunya tidak menghendaki ia jadi tentara, sebab sang ibu trauma kehilangan Ayahnya karena perang. Tahun 1963, Tessy resmi berhenti jadi tentara.
“Setelah dapat cuti dari Angkatan Laut. Akhirnya saya pulang dengan seragam tentara, yang sengaja saya pakai untuk ngasih kejutan ke ibu saya. Tapi semua di luar perkiraan saya.
Saat pintu rumah terbuka, dan ibu saya melihat saya berdiri tegap dengan seragam, dia malah lemas dan berlutut menangis di hadapan saya. Saya pikir ibu saya nangis terharu, tapi ternyata dia ngomong gini, "Oalah le.. Kowe kok dadi tentara toh yo. Wis cukup ibu kehilangan bapakmu gara-gara dia dadi tentara perang. Lha sekarang kamu mau ikut-ikutan bapakmu dadi tentara? Wis tho le, nek kowe sayang sama ibu mu, ojok dadi tentara"
Tessy, Terkenal Lewat Peran Banci
Setelah tak menjadi tentara, akhirnya pada tahun 1979, Tessy yang lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, 31 Desember 1947 menekuni dunia panggung hiburan, bergabung dengan Srimulat Surabaya. Ia memilih nama panggung Tessy. Nama panggungnya berasal dari putri sulungnya sendiri, Tessy Wahyuni Riwayati Hartatik. Sejak bergabung dengan grup Srimulat yang didirikan pada 1950 di Solo, Jawa Tengah, nama Tessy mulai popular. Humor segar dan gurauan bermakna selalu terlontar dari aksi Tarsan, Nunung, Tukul, Doyok, Tessy, Basuki (alm), Topan (alm), Bendot (alm), dan lainnya.
Tessy dan grup Srimulat menjadi primadona panggung lawak di Indonesia. Hampir setiap kali mereka manggung, penonton tidak pernah sepi dan penampilannya di televisi selalu ditunggu-tunggu. Namun roda berputar, generasi muda bermunculan. Tessy dan pelawak veteran lainnya mulai tergeser, menuju keredupan popularitas dan sepi job manggung. Peran banci adalah ciri khas Tessy di panggung, dengan kosmetik tebal, bibir monyong, cincin akik bermata besar yang memenuhi setiap jari tangannya, serta logat Suroboyoan yang kental. Tessy juga sering menggoda artis wanita lainnya yang sepanggung dengannya.
Gaya banci kali pertama dipakai sewaktu berperan sebagai hansip ia berimprovisasi spontan untuk menghidupkan suasana dengan bertingkah kemayu. Karena sukses, sejak itu peran banci selalu dipakai dalam setiap pementasan. Selain itu, dia sering memplesetkan sendiri namanya menjadi Tessy Ratnasari, Tessy Kaunang, Tessy Lupita Jones, Tessy van lontong dan sebagainya Ia juga main dalam beberapa layar lebar seperti film Gepeng Mencari Untung (1983), Setannya Kok Beneran? (2008) The Mailing Kuburans (2009), XXL-Double Extra Large (2010), Susah Jaga Keperawanan di Jakarta (2010), Penganten Pocong (2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar